Hai, namaku Aldisaladiva. Panggil aku Aldis. Usiaku tahun ini pas 12 tahun. Badanku mungil & imut, tapi jangan tanya kekuatanku...haha..Urusan tendang menendang aku jagonya, ya karena olahragaku Taekwondo. Selain itu aku juga bisa berbahasa Mandarin,walaupun baru belajar hehehe….. Kalau urusan kreativitas & cipta karya akupun jagonya. Diantara semua kegemaranku, ada satu benda yang mendukung semua aktivitasku. Karena tanpa benda itu sangat sulit untukku berkarya & mencurahkan ide2. Tanpa benda itupun sulit untukku melakukan tendangan jitu tepat sasaran. Tanpa benda itupun tidak mudah untukku menari-narikan guratan pensilku saat aku belajar mandarin.
Ya benda itu adalah kaca mata. Benda yang selalu ada dimanapun aku perlukan. Benda yang selalu menghiasi hari-hariku. Aku penderita myopi, rabun jauh atau mata minus. Jadi aku tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jauh letaknya. Jumlah kacamataku banyak sekali. Berwarna warni & beragam bentuk. Mulai dari warna merah muda kegemaranku, biru dongker, warna-warni pelangi, merah marun, ungu, hitam & transparan. Semua koleksi kacamataku juga sebagai pelengkap penampilanku. Miss Mix and match, panggilan mamahku padaku. Aku senang memadupadankan pakaian baik dengan asesoris koleksiku ataupun dengan kacamata tentunya. Kacamataku juga dibedakan sesuai dengan kegiatan yang aku lakukan. Kalau aku sedang berolahraga Taekwondo aku biasa gunakan kaca mata dengan frame yang lebih kuat. Tapi kalau hanya ke sekolah atau les mandarin & bahasa inggris aku biasa gunakan kacamata fancy..bergantian sesuai dengan kostum yang kupakai.
Teman, kacamataku tidak mahal harganya. Frame kacamataku mulai dari harga 30 ribu rupiah sampai 150 ribu rupiah. Namun untuk kacanya pastilah sesuai dengan minus yang kupakai. Keluargaku berjumlah 6 orang, ayah,mamah,kakakku, aku & dua adikku. Dari 6 orang keluarga, ada 4 orang yang juga menggunakan kacamata. Koleksi kacamata ayahku sama banyaknya dengan koleksi kacamata mamahku. Ayahku pernah bercerita kalau dulu semasa kuliah selama 3 tahun memakai 1 buah kacamata. Kalau rusak & mulai terkelupas warnanya ayah akan membeli piloks & mulai menyemprotnya. Tapi kalau sekarang, tidak perlu ditanya, dari rumah ke kantor pakai kacamata hitam. Sampai parkiran motor ganti kacamata harian & bila ada pertemuan atau meeting tentunya berganti kacamata yang lebih formal Begitupula saat bersepeda ayahku akan gunakan kacamata khusus untuk bersepeda.
Kami sering berburu kacamata, kadang ke taman puring, pasar senin sampai ke kios favoritku dekat dengan rumah yang menjual bergamam bentuk kacamata dengan harga murah. Wah kalau sudah berburu kacamata hampir satu toko aku coba haha...
Akupun sering menggambar tokoh komik lengkap dengan desain kacamata buatanku. Tapi sayang sampai hari ini aku belum bisa membuat kacamata desainku sendiri. Tapi karena cita-citaku jadi pengusaha, hal itu aku yakin bisa terwujud...insyaallah. Akupun sedang mendesain lemari khusus untuk menyimpan kacamata.
Ya benda itu adalah kaca mata. Benda yang selalu ada dimanapun aku perlukan. Benda yang selalu menghiasi hari-hariku. Aku penderita myopi, rabun jauh atau mata minus. Jadi aku tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jauh letaknya. Jumlah kacamataku banyak sekali. Berwarna warni & beragam bentuk. Mulai dari warna merah muda kegemaranku, biru dongker, warna-warni pelangi, merah marun, ungu, hitam & transparan. Semua koleksi kacamataku juga sebagai pelengkap penampilanku. Miss Mix and match, panggilan mamahku padaku. Aku senang memadupadankan pakaian baik dengan asesoris koleksiku ataupun dengan kacamata tentunya. Kacamataku juga dibedakan sesuai dengan kegiatan yang aku lakukan. Kalau aku sedang berolahraga Taekwondo aku biasa gunakan kaca mata dengan frame yang lebih kuat. Tapi kalau hanya ke sekolah atau les mandarin & bahasa inggris aku biasa gunakan kacamata fancy..bergantian sesuai dengan kostum yang kupakai.
Teman, kacamataku tidak mahal harganya. Frame kacamataku mulai dari harga 30 ribu rupiah sampai 150 ribu rupiah. Namun untuk kacanya pastilah sesuai dengan minus yang kupakai. Keluargaku berjumlah 6 orang, ayah,mamah,kakakku, aku & dua adikku. Dari 6 orang keluarga, ada 4 orang yang juga menggunakan kacamata. Koleksi kacamata ayahku sama banyaknya dengan koleksi kacamata mamahku. Ayahku pernah bercerita kalau dulu semasa kuliah selama 3 tahun memakai 1 buah kacamata. Kalau rusak & mulai terkelupas warnanya ayah akan membeli piloks & mulai menyemprotnya. Tapi kalau sekarang, tidak perlu ditanya, dari rumah ke kantor pakai kacamata hitam. Sampai parkiran motor ganti kacamata harian & bila ada pertemuan atau meeting tentunya berganti kacamata yang lebih formal Begitupula saat bersepeda ayahku akan gunakan kacamata khusus untuk bersepeda.
Kami sering berburu kacamata, kadang ke taman puring, pasar senin sampai ke kios favoritku dekat dengan rumah yang menjual bergamam bentuk kacamata dengan harga murah. Wah kalau sudah berburu kacamata hampir satu toko aku coba haha...
Akupun sering menggambar tokoh komik lengkap dengan desain kacamata buatanku. Tapi sayang sampai hari ini aku belum bisa membuat kacamata desainku sendiri. Tapi karena cita-citaku jadi pengusaha, hal itu aku yakin bisa terwujud...insyaallah. Akupun sedang mendesain lemari khusus untuk menyimpan kacamata.
Tau ga teman, waktu itu gara-gara aku salah pakai kacamata saat berolahraga di sekolah, pelipis sekitar mataku menjadi biru lebam karena terjatuh. Waktu itu, PakGuru menyuruhku Roll dimatras sehabis itu aku melompati semacam gawang kecil, dan saat itu aku terjatuh karena kacamataku lepas. Saat itu aku memakai kacamata sehari-hari dan lupa mengganti kacamata olahraga yang lebih kuat dan tahan banting. Akhirnya kacamata itu rusak dan terpaksa ayahku beri lem power glue supaya kacamatanya dapat dipakai lagi. Kacamata itu adalah kacamata favoritku.
Pernah juga aku berebut kacamata saat sedang memilih-milih di suatu optik. Karena ternyata pilihan mamahku dan pilihanku tidak jauh berbeda desainnya. Mamahku juga masih suka desain simple gaya anak muda loh dan bukan berarti pilihan dan seleraku orang tua ya…hehe
Pernah juga gara-gara aku pakai kacamata, aku jadi kalah saat bertanding Taekwondo. Karena saat bertanding, kacamata harus dilepas, jadi sudah dapat dipastikan aku tidak dapat melihat lawan dengan jelas dan gerakan apa yang lawan berikan padaku. Kalau saat berlatih, sabeum ( panggilan kepada pelatih Taekwondo ) memperbolehkan aku memakai kacamata, tapi saat bertanding tidak boleh. Sebenarnya aku sudah diberi tahu untuk menggunakan kontak lens, tapi kata ayahku kontak lens lebih berbahaya dibanding kacamata. Harus lebih rapih dan disiplin baik saat menyimpan atau saat menggunakannya.
No comments:
Post a Comment