Friday, January 1, 2016

Gashuku, Ujian Sambil Bergembira di Alam Terbuka


Tulisan : Alrafatara Ardnika Basya dan terpilih menjadi wakil Banten untuk Konfrensi Anak Bobo 2015

Halo teman-teman, namaku Alrafatara Ardnika Basya. Aku kelas 5 Sekolah Dasar. Teman-teman bisa memangilku Ara. Aku sangat menyukai olahraga beladiri. Dalam satu minggu, 3 hari aku lakukan untuk berlatih beladiri. Hari Selasa dan Jumat adalah hariku berlatih Kyokushin dan hari Minggu adalah harinya Taekwondo, pagi latihan fisik di lapangan dan sore latihan fight atau disebut TC (test contact) yang dilakukan di dalam sebuah ruangan aula. Tempat latihan Taekwondo kami sebut dojang dan tempat latihan Kyokushin kami sebut dojo. Dojo tempat aku berlatih Kyokushin merupakan  bangunan yang terdiri dari 3 lantai, sedangkan Dojang tempat aku berlatih Taekwondo berada di suatu fasilitas umum, biasanya sering digunakan sebagai tempat parkir motor dan mobil dan kadang sebagai tempat untuk latihan mengemudi mobil. 

Meskipun begitu tempatnya luas dan penuh ditanami pohon besar sehingga sejuk saat kami berlatih. Saat berlatih Taekwondo kami tidak memakai alas kaki, sebenarnya boleh saja memakai alas kaki atau sepatu asalkan khusus untuk olahraga Taekwondo. Karena tidak memakai alas kaki pernah loh saat aku latihan, kakiku menginjak pecahan botol bekas, untung tidak sampai terluka parah, karena sabeum segera memberikan pengobatan pertama. Hal yang tidak aku suka saat latihan di alam terbuka adalah saat musim hujan. Waktu aku dan kakakku dengan semangat berlatih dan datang ke dojang jam 7 pagi. Sekitar jam 8 tiba-tiba hujan turun, semua berlari mencari tempat berteduh dengan berdiri di bawah pohon yang rindang, tapi karena hujan tiba-tiba besar dan tempat berteduhnya tidak ada, tanpa aba-aba satu per satu temanku pulang. Sekitar jam 9 hujanpun reda dan berangsur cerah, hanya tinggal sabeum yang kebingungan mencari anak didiknya yang satu per satu pulang, akhirnya latihan tidak dilanjutkan deh.
Teman-teman tahu tidak pada olahraga beladiri dikenal yang namanya Gashuku. Gashuku adalah bahasa Jepang, merupakan suatu kegiatan berlatih dan rekreasi di alam bebas, seperti pada film-film tentang bela diri, terutama seni bela diri Asia, dimana seorang karateka berlatih di alam bebas baik di pegunungan, pantai maupun hutan lengkap dengan air terjunnya. Gashuku yang aku ikuti dilakukan bersamaan dengan Ujian kenaikan tingkat dan dilakukan selama satu malam dua hari, tanpa didampingi orang tua. Pada acara ini peserta yang hadir tidak hanya dari dojo tempat aku berlatih, tapi hampir dari seluruh dojo anggota IKKA di Jakarta.
Lokasi Gashuku kali ini dilakukan di suatu tempat dengan nuansa alam yang segar di tanah seluas 6 hektar. Karena sangat luas, dari pintu masuk menuju area parkir dan tempat kami menginap dibuat berbukit-bukit sehingga kami harus berjalan melaluinya, untunglah udaranya bersih dan sejuk. Hari pertama adalah latihan dasar, meskipun judulnya latihan, namun kami sudah langsung memakai nomor punggung dan dinilai staminanya. Mulai dari Beep test, yaitu ujian tingkat ketahanan fisik melalui lari sprint sejauh 20 meter dan yang jadi peserta mulai dari anak-anak sampai semua sensei yang sudah berumur sekalipun. Pada sore hari kami diuji kembali tentang renraku, variasi idogeiko yang baru, KATA yang jarang dilakukan di dojo dan beberapa teknik kumite yang langsung diajarkan oleh ahlinya. Acara yang dinantikan tiba yaitu Api unggun pada malam hari. Mulai dari berbagai permainan yang membuat kami menjadi kompak dan erat persaudaraanya, bernyanyi sampai acara barbeque ( bakar jagung dan marshmelow ). Untunglah suasana tidak mendung sedikitpun sehingga acara berjalan sesuai rencana. Hanya saja ketika acara berakhir dan kami harus kembali ke area peristirahatan, kami tidak dibekali lampu sehingga kami harus saling berpegangan agar bisa sampai ke lokasi tanpa ada satupun yang tertinggal… dan ternyata ini adalah salah satu penilaian kekompakan dan solidaritas yang ingin ditanamkan.

Keesokan harinya adalah saatnya Ujian Kenaikan Tingkat. Mulai dari Gerakan Basic, Idogeiko, KATA dan Jiyu Kumite kami ikuti dengan penuh semangat. Untunglah kegiatan dilakukan di alam terbuka, banyak oksigen yang kami perlukan karena ujian itu. Di sekeliling area Ujian ditanami tanaman hijau, tinggi dan rimbun sehingga terasa sejuk meskipun badan kami mengeluarkan banyak keringat. Siang hari setelah selesai ujian kami berkumpul dan berpamitan. Kedua orang tuaku sudah menjemput aku dan kakakku dan kamipun kembali ke rumah. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan tidak bisa dilupakan.

No comments:

Post a Comment