Tulisan : Alrafatara Ardnika Basya dan terpilih menjadi wakil Banten untuk Konfrensi Anak Bobo 2015
Halo
teman-teman, namaku Alrafatara Ardnika Basya. Aku kelas 5 Sekolah Dasar. Teman-teman
bisa memangilku Ara. Aku sangat menyukai olahraga beladiri. Dalam satu minggu,
3 hari aku lakukan untuk berlatih beladiri. Hari Selasa dan Jumat adalah hariku
berlatih Kyokushin dan hari Minggu adalah harinya Taekwondo, pagi
latihan fisik di lapangan dan sore latihan fight atau disebut TC (test
contact) yang dilakukan di dalam sebuah ruangan aula. Tempat latihan Taekwondo
kami sebut dojang dan tempat latihan Kyokushin kami sebut dojo.
Dojo tempat aku berlatih Kyokushin merupakan bangunan yang terdiri dari 3 lantai,
sedangkan Dojang tempat aku berlatih Taekwondo berada di suatu
fasilitas umum, biasanya sering digunakan sebagai tempat parkir motor dan mobil
dan kadang sebagai tempat untuk latihan mengemudi mobil.
Teman-teman
tahu tidak pada olahraga beladiri dikenal yang namanya Gashuku. Gashuku
adalah bahasa Jepang, merupakan suatu kegiatan berlatih dan rekreasi
di alam bebas, seperti pada film-film tentang bela diri, terutama seni bela
diri Asia, dimana seorang karateka berlatih di alam bebas baik di pegunungan,
pantai maupun hutan lengkap dengan air terjunnya. Gashuku yang aku ikuti
dilakukan bersamaan dengan Ujian kenaikan tingkat dan dilakukan selama satu
malam dua hari, tanpa didampingi orang tua. Pada acara ini peserta yang hadir
tidak hanya dari dojo tempat aku berlatih, tapi hampir dari seluruh dojo
anggota IKKA di Jakarta.
Lokasi
Gashuku kali ini dilakukan di suatu tempat dengan nuansa alam yang segar
di tanah seluas 6 hektar. Karena sangat luas, dari pintu masuk menuju area
parkir dan tempat kami menginap dibuat berbukit-bukit sehingga kami harus
berjalan melaluinya, untunglah udaranya bersih dan sejuk. Hari pertama adalah
latihan dasar, meskipun judulnya latihan, namun kami sudah langsung memakai
nomor punggung dan dinilai staminanya. Mulai dari Beep test, yaitu ujian
tingkat ketahanan fisik melalui lari sprint sejauh 20 meter dan yang jadi
peserta mulai dari anak-anak sampai semua sensei yang sudah berumur
sekalipun. Pada sore hari kami diuji kembali tentang renraku, variasi idogeiko
yang baru, KATA yang jarang dilakukan di dojo dan beberapa teknik
kumite yang langsung diajarkan oleh ahlinya. Acara yang dinantikan tiba
yaitu Api unggun pada malam hari. Mulai dari berbagai permainan yang membuat
kami menjadi kompak dan erat persaudaraanya, bernyanyi sampai acara barbeque
( bakar jagung dan marshmelow ). Untunglah suasana tidak mendung
sedikitpun sehingga acara berjalan sesuai rencana. Hanya saja ketika acara
berakhir dan kami harus kembali ke area peristirahatan, kami tidak dibekali
lampu sehingga kami harus saling berpegangan agar bisa sampai ke lokasi tanpa
ada satupun yang tertinggal… dan ternyata ini adalah salah satu penilaian
kekompakan dan solidaritas yang ingin ditanamkan.
Keesokan
harinya adalah saatnya Ujian Kenaikan Tingkat. Mulai dari Gerakan Basic,
Idogeiko, KATA dan Jiyu Kumite kami ikuti dengan penuh semangat.
Untunglah kegiatan dilakukan di alam terbuka, banyak oksigen yang kami perlukan
karena ujian itu. Di sekeliling area Ujian ditanami tanaman hijau, tinggi dan
rimbun sehingga terasa sejuk meskipun badan kami mengeluarkan banyak keringat.
Siang hari setelah selesai ujian kami berkumpul dan berpamitan. Kedua orang
tuaku sudah menjemput aku dan kakakku dan kamipun kembali ke rumah. Sungguh
pengalaman yang menyenangkan dan tidak bisa dilupakan.
No comments:
Post a Comment