Akhirnya selesai sudah pendaftaran anak saya SMP ke SMA
melalui Jalur Prestasi, selesai melalui bertahap proses yang lumayan panjang, tidak jelas, berantakan namun tetap harus
saya jalankan.
HARI PERTAMA
Diawali pengumuman yang dikeluarkan Dinas Pendidikan bahwa
Jalur Prestasi dimulai pada tgl 25-27 Mei 2015. Karena tertera dalam pengumuman
" Pendaftaran langsung ke sekolah tujuan " maka sayapun langsung
menuju sekolah tujuan yaitu SMA 78. Sampai di pintu gerbang langsung disambut security
yang menyerahkan lembar fotokopi berisi pengumuman yang sama dan bilang kalau
pendaftaran bukan di sekolah ini.
Saya langsung diminta menuju ke ruang Tata
Usaha. Di ruang Tata Usaha saya diberi informasi bahwa semua pendaftaran
dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta di jalan Gatot Subroto
Kavling 40-41 Jakarta. Setelah browsing dan tanya suami arah menuju lokasi,
langsung kita merapat menuju tempat pendaftaran yang ternyata letaknya pas di
sebelah Balai Kartini.Sampailah saya di kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, kesan pertama ketika masuk lokasi yang letaknya di lantai dasar mesjid adalah berantakan dan tidak teratur. Meskipun kursi disiapkan, tapi karena banyak orang yang memilih berdiri untuk mencari sendiri informasi yang akurat.
Setelah tanya sana sini, karena di pintu depan tidak ada
keterangan tahap-tahap yang harus dilakukan, akhirnya menemukan jawaban bahwa
kita harus menulis nama anak, asal sekolah dan sekolah tujuan barulah mendapat
nomor antrian. Sampai lokasi sekitar pukul 10 pagi, saya dapat nomor antrian
189. Akhirnya saya menunggu sesuatu yang masih tidak jelas dan ngambang. Setelah
puter haluan, tanya ke seluruh penjuru mata angin ( secara bingung mau nanya
kemana, ada sih petugas yang jaga tapi jawabannya sedikit banget dan ga
meyakinkan ) akhirnya dapet informasi bahwa berkas yang harus dikumpulkan :
1. Kartu Keluarga ( Asli dan Fotokopi )
2. Fotokopi Raport Semester 1 sampai 5 yang sudah
dilegalisir. Di masing-masing halaman kalau belum ada nilai rata-rata setiap
semester, baiknya langsung dibuat sendiri dengan perhitungan nilai rata-rata
per semester = total semua nilai per semester : jumlah mata pelajaran.
3. Kartu pelajar ( Asli dan Fotokopi )
4. Kartu NISN ( atau data yang menunjukan Nomor NISN anak
yang bisa didapat dari sekolah )
5. Surat Rekomendasi dari sekolah bahwa anak yang akan
mendaftar adalah benar berprestasi selama kurun waktu belajar di sekolah yang
bersangkutan
6. Sertifikat lomba-lomba yang pernah diikuti ( Asli dan
Fotokopi ). Untuk berkas ini sertifikat saya scan berikut medali yang pernah
didapat lengkap dengan name tag dan foto pada saat pengalungan medali.
Sehingga data yang diberikan akurat dan asli. Selajutnya semua berkas saya
print dan dijilid menjadi satu binder. Adapun ketentuan dan syarat
keikutsertaan anak dalam lomba adalah :
Calon peserta didik baru yang mendapatkan prestasi kejuaraan
yang diselenggarakan secara berjenjang melalui jalur Kedinasan atau Pemerintah
Daerah atau Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) adalah sebagai berikut
:
- Calon peserta didik baru berasal dari sekolah di Provinsi DKI Jakarta :
·
Juara 1 ( medali emas )
dari Provinsi DKI Jakarta
·
Juara 1,2,3 Tingkat
Nasional, atau
·
Juara 1,2,3 Tingkat
Internasional
- Calon peserta didik baru berasal dari sekolah luar Provinsi DKI Jakarta :
·
Juara 1,2,3 Tingkat
Nasional, atau
·
Juara 1,2,3 Tingkat
Internasional
A. Prestasi dan kejuaraan diperoleh calon peserta didik baru 3 (
tiga ) tahun terakhir pada satuan pendidikan sebelumnya;
B. Calon peserta didik baru yang diterima pada sekolah tujuan,
menyerahkan fotokopi sertifikat kejuaraan/lomba dan menunjukan sertifikat
aslinya ;
C. Kejuaraan meliputi : Sains, Olahraga, Agama, Seni dan Budaya.
7. Surat Rekomendasi dari Instansi
terkait yang menguatkan perolehan medali atau kejuaraan yang diikuti. Misalnya
KONI DKI atau Kementrian Pemuda dan Olahraga dsb.
Sempat bertanya pada salah satu
orang tua yang menunggu, berkas sudah mereka kumpulkan sejak tanggal 20 Mei .
Agak aneh sih, karena pendaftaran baru dibuka tanggal 25-27 Mei tapi berkas
sudah lengkap dan diserahkan tanggal 20 Mei. Ketika melihat salah satu loketpun
meskipun masih pagi, tumpukan berkas sudah lumayan banyak tidak sebanding
dengan nomor antrian yang dipanggil untuk melakukan ferifikasi pada waktu itu.
Setelah menunggu lama dan nomor
antrian tidak kunjung dipanggil, secara sepihak loket ditutup sampai nomor
antrian 160. Padahal orang tua murid di samping saya pegang nomor antrial 289.
Akhirnya saya pulang dan berencana datang lagi keesokan harinya. Tidak dengan
kesal hanya sedikit mengelus dada.
HARI KEDUA

Setelah menunggu masih belum
mendapatkan kejelasan dan ternyata banyak dari orang tua yang bingung apa yang
harus dilakukan selanjutnya. Banyak orang tua atau pengantar yang berdiri dan
berkumpul di depan meja pendaftaran, sehingga berulang kali petugas
mengingatkan agar pengantar tertib dan kembali duduk. Sedikit mengeluarkan
ancaman, kalau tidak kembali duduk maka pendataan tidak akan dilanjutkan.
Ternyata mengurus dan mengatur orang tua lebih sulit dibanding mengurus anak TK
sekalipun. Walaupun sudah diberi ancaman, tampaknya tidak ada perubahan.
Setelah semua berkas dikumpulkan,
kita mendapatkan kertas seperti di bawah ini yang nantinya digunakan sebagai
pedoman pada saat kita diterima di sekolah tujuan / pada saat daftar ulang.
Berisi rangkuman data calon peserta didik.
Selanjutnya proses paling penting
dari seluruh rangkaian prosedur yang dijalani adalah ikhtiar dan berserah diri
pada Allah SWT, semoga diberikan jalan yang terbaik untuk kelangsungan sekolah
anak kita.
Setelah menunggu, waktu
pengumumanpun tiba. Tepatnya tanggal 11 Juni 2015 dengan langsung mengunjungi
website yang telah ditentukan. Saking deg-degannya dan dengan tidak PD, asal
tujuan sekolah Pilihan Ke-3 yang terlebih dahulu saya lihat, ternyata tidak
diterima, lanjut ke sekolah pilihan keduapun tidak ada nama ank saya, Ternyata
Alhamdullilah, anak saya keterima di pilihan pertama dengan peringkat pertama.
Masya Allah...Rezeki dan Karunia Allah SWT yang luar biasa.
Setelah melihat hasil pengumuman
online di website, buru-buru deh lakukan pendaftaran ulang di sekolah yang
bersangkutan. Sedikit terlambat karena saya datang di hari ke dua, dimana peserta
didik lain sudah terlebih dahulu datang di hari pertama. Keuntungannya tidak
antri dan pelayanan lebih cepat.
Dari sekolah penerima, keluar lagi
form seperti terlampir :
Selanjutnya, masing-masing sekolah
mempunyai kebijakan tersendiri untuk schedule Masa Orientasi Peserta Didik BAru
( MOPDB ), namun sedikit pesan yang mungkin bisa menjadi masukan bagi
penyelenggara agar proses pendaftaran sekolah melalui Jalur Prestasi menjadi
lebih baik lagi di tahun-tahun selanjutnya.
Sebaiknya :
1. Pendaftar mengambil nomor
antrian di depan pintu masuk. Kalau perlu dibatasi jumlahnya sehingga semua
nomor antrian yang keluar bisa dilayani dengan baik.
2. Pendaftar duduk di tempat yang
telah ditentukan dan menunggu nomornya dipanggil.
3. Ada papan informasi yang jelas
dan besar berisi mengenai syarat dan semua ketentuan yang harus dipenuhi
pendaftar sehingga mempermudah pada saat ferifikasi di loket.
4. Sebaiknya disediakan meja yang
jelas untuk ferifikasi data kalau perlu diberi tali atau pembatas supaya tertib
dan pendaftar tidak menyerobot.Meja mungkin bisa dibagi dua, meja pertama nomor
antrian 1-25, meja kedua nomor antrial 26-50. Bila sudah habis nomor
antriannya, maka meja pertama melanjutkan nomor antrian 51-selanjutnya.
Disediakan meja selanjutnya untuk meja kelengkapan data, dimana formulir yang
diberikan di meja pertama telah diisi dengan lengkap dan selanjutnya diserahkan
seluruh berkas ke meja 3 dan 4. Selanjutnya Meja 5 dan 6 disediakan untuk input
data ke dalam komputer. Berkas yang sudah diinput diserahkan ke meja 7 dan
selanjutnya.
5. Sebaiknya dipisahkan harinya
antara pendaftar SD ke SMP dan SMP ke SMA, sehingga pada saat pemanggilan nama
pendaftar, petugas tidak akan bentrok suaranya akhirnya kedua suara yang diadu
tidak akan terdengar keduanya.
6. Untuk mempersingkat waktu ada
baiknya input data secara komputerisasi seperti kita harus mengisi data dengan
mewarnai kertas yang berisi bulatan dengan pinsil 2B, layaknya saat ujian.
7. Kalau memang petugas merasa
tidak mampu mengendalikan peserta dan orang tua yang kadang sulit untuk diatur,
bisa dikerahkan security untuk membantu mengamankan sehingga semua berjalan
lancar dan lebih cepat pastinya.
8. Cari tahu berbagai informasi
dari berbagai sumber karena langsung percaya dari satu sumber kadang malah akan
mencelakakan kita.
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment