Tulisan : Alrafatara Ardnika Basya (Reporter Cilik Media Anak, Media Indonesia 2015-2016)
Yeay……Hari ini aku
berkesempatan mewawancara Bapak Yuddy Chrisnandi, beliau adalah Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kantornya terletak di
jalan Jenderal Sudirman Kav.69 Jakarta.
Pak menteri adalah sosok
yang ramah dan baik. Beliau dulu pernah tinggal di Bandung yaitu pada saat
kuliah di Universitas Padjajaran. Pada saat masih kecil, anak-anak sehat dan
tidak banyak yang sakit kata pak menteri memulai wawancara. Tidak banyak game
seperti sekarang, sehingga hiburannya berupa kesenian.
Menjadi menteri adalah bukan cita-cita Bapak Yuddy Chrisnandi, karena pada awal mulanya beliau ingin menjadi tentara lengkap dengan baret dan akan tampak gagah dan patriotik, tetapi karena tidak diterima akhirnya cita-citanyapun berubah menjadi dokter. Tapi sayang karena nilai bapak Yuddy kurang bagus cita-cita menjadi dokter harus dikubur. Karena belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, akhirnya beliau diterima di jurusan Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung dan lulus 8 Semester. Setelah lulus S1, pak menteri melanjutkan sekolah S2 dan S3, beliaupun sempat bekerja sebagai dosen dan beberapa kali memimpin perusahaan.
Presiden Jokowi memberi
kepercayaan kepada Bapak Yuddy untuk menjabat sebagai menteri karena beliau
percaya akan kemampuan yang dimiliki Bapak Yuddy. Tugas yang harus dilakukan
seorang menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
diantaranya merumuskan dan menetapkan kebijakan di bidang pendayagunaan
aparatur negara, mengelola barang atau kekayaan milik negara dan melakukan
pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan kementrian.
Ternyata masih banyak orang
yang korupsi dengan menyelewengkan uang negara sehingga Presiden bekerja sama
dengan berbagai pihak harus cepat memperbaiki kebiasaan ini sehingga masyarakat
Indonesia tidak ada lagi yang korupsi.
Pak Menteri mengatakan bahwa
semua yang dikerjakan tidak ada yang datang dengan tiba-tiba, sehingga kita
harus bekerja keras dengan serius dan maksimal, jangan pernah menyakiti siapapun, menjaga
hubungan baik dan berbuat baik pada siapapun, harus bersabar, menjaga tutur
kata dan perbuatan, taat beribadah dan yang utama selalu menghormati orang tua.
Sayangnya pertemuan dengan
Bapak Menteri sangat singkat, karena beliau harus melaksanakan Sholat Jumat,
namun beliau menaruh harapan besar pada anak-anak Indonesia agar selalu taat
dan patuh pada peraturan, rajin belajar, selalu menjaga diri sehingga menjadii
anak-anak yang sopan, menghormati orang yang lebih tua, tidak bolos sekolah, pandai
menjaga kebersihan, semangat membaca dan sabar sehingga apa yang dicita-citakan
akan terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment