Friday, January 1, 2016

Pertemuanku dengan Bapak Yuddy Chrisnandi

Tulisan : Alrafatara Ardnika Basya (Reporter Cilik Media Anak, Media Indonesia 2015-2016)

Yeay……Hari ini aku berkesempatan mewawancara Bapak Yuddy Chrisnandi, beliau adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kantornya terletak di jalan Jenderal Sudirman Kav.69 Jakarta.
Pak menteri adalah sosok yang ramah dan baik. Beliau dulu pernah tinggal di Bandung yaitu pada saat kuliah di Universitas Padjajaran. Pada saat masih kecil, anak-anak sehat dan tidak banyak yang sakit kata pak menteri memulai wawancara. Tidak banyak game seperti sekarang, sehingga hiburannya berupa kesenian.

Menjadi menteri adalah bukan cita-cita Bapak Yuddy Chrisnandi, karena pada awal mulanya beliau ingin menjadi tentara lengkap dengan baret dan akan tampak gagah dan patriotik, tetapi karena tidak diterima akhirnya cita-citanyapun berubah menjadi dokter. Tapi sayang karena nilai bapak Yuddy kurang bagus cita-cita menjadi dokter harus dikubur. Karena belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, akhirnya beliau diterima di jurusan Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung dan  lulus 8 Semester. Setelah lulus S1, pak menteri melanjutkan sekolah S2 dan S3, beliaupun sempat bekerja sebagai dosen dan beberapa kali memimpin perusahaan.
Presiden Jokowi memberi kepercayaan kepada Bapak Yuddy untuk menjabat sebagai menteri karena beliau percaya akan kemampuan yang dimiliki Bapak Yuddy. Tugas yang harus dilakukan seorang menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diantaranya merumuskan dan menetapkan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara, mengelola barang atau kekayaan milik negara dan melakukan pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan kementrian.
Ternyata masih banyak orang yang korupsi dengan menyelewengkan uang negara sehingga Presiden bekerja sama dengan berbagai pihak harus cepat memperbaiki kebiasaan ini sehingga masyarakat Indonesia tidak ada lagi yang korupsi.
Pak Menteri mengatakan bahwa semua yang dikerjakan tidak ada yang datang dengan tiba-tiba, sehingga kita harus bekerja keras dengan serius dan maksimal,  jangan pernah menyakiti siapapun, menjaga hubungan baik dan berbuat baik pada siapapun, harus bersabar, menjaga tutur kata dan perbuatan, taat beribadah dan yang utama selalu menghormati orang tua.

Sayangnya pertemuan dengan Bapak Menteri sangat singkat, karena beliau harus melaksanakan Sholat Jumat, namun beliau menaruh harapan besar pada anak-anak Indonesia agar selalu taat dan patuh pada peraturan, rajin belajar, selalu menjaga diri sehingga menjadii anak-anak yang sopan, menghormati orang yang lebih tua, tidak bolos sekolah, pandai menjaga kebersihan, semangat membaca dan sabar sehingga apa yang dicita-citakan akan terwujud sesuai dengan yang diharapkan.

No comments:

Post a Comment